Minggu, 26 Februari 2017

Pengertian Sejarah Sosial dan Manfaatnya Dalam Histografi Sejarah


                   Sejarah Sosial merupakan suatu bagian dari ilmu sejarah yang dikelompokkan berdasarkan pembagian sejarah secara sistematis yaitu pembagian sejarah atas beberapa tema atau pokok permasalahan, yang merupakan pengelompokkan dari ilmu sejarah sesuai dengan peranan  dan kedudukan sejarah sebagai suatu peristiwa.Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti bagan berikut ini:         
   Sejarah Sosial berasal dari dua kata yaitu Sejarah dan Sosial. Adapun pengertian Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari tentang peristiwa masa lampau dalam ruang dan Uwaktu mengenai perkembangan manusia yang terdapat aktivitas manusia sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan pada peradaban umat manusia yang di dalamnya terdapat proses interaksi atau hubungan yang berkesinambungan antara masa lampau, masa kini dengan masa yang akan datang. Sedangkan yang dimaksud dengan Sosial dapat diartikan sebagai suatu kemasyarakatan maupaun karakteristik dari masyarakat itu sendiri.
      Jadi, Sejarah Sosial adalah Sejarah yang menggunakan ilmu-ilmu sosial yang mengkaji tentang struktur (bagian-bagian) dan proses interaksi (hubungan timbal balik) antar manusia sebagai pelaku sejarah sebagaimana telah terjadi dalam konteks sosio kultural pada masa lampau.  sejarah sosial merupakan kajian kemasyarakatan, maka metode analisisnya memakai pendekatan multidisipliner, yakni pembahasan sejarah dengan dibantu ilmu sosial lain seperti Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Politik, Hukum, Psikologi dan masih banyak ilmu lainnya.
     Cakupan sejarah sosial sangat luas dan mendetail, ruang lingkupnya bisa mencakup kehidupan sehari-hari penghuni sebuah kawasan di masa lampau: ini meliputi manusia dan juga hubungan ekonomi dari berbagai kelas yang berbeda, ciri-ciri dari kehidupan keluarga dalam rumah tangga, kondisi ketenagakerjaan dan aktivitas lainnya, sikap manusia terhadap alam, budaya dari masing-masing zaman yang muncul dapat dilihat dalam bentuk agama,kepercayaan, literatur, arsitektur, pembelajaran, dan pemikirannya.
   Historiografi atau penulisan sejarah dalam ilmu sejarah merupakan titik  puncak seluruh kegiatan penelitian sejarah. Historiografi sejarah berfungsi untuk membuktikan legitimasi sejarah sebagai suatu bentuk disiplin ilmiah. Manfaatnya sejarah sosial dalam historiografi sejarah yaitu sejarah sosial menyediakan data-data yang mendukung atau di perlukan guna penulisan sejarah. Hal ini di karenakan sejarah sosial berisikan data-data tentang kehidupan manusia baik itu ciri-ciri kehidupan, kondisi, budaya, kepercayaan, literatur, arsitektur, pembelajaran dan pembelajarannya yang dapat diambil idenya oleh Historiograf dan menginterprestasinya dalam bentuk tulisan.


Sabtu, 25 Februari 2017

"KARIR"

  Karir adalah semua pekerjaan (jabatan) yang dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Perencanaan karier tidak menjamin keberhasilan karier. Perencanaan karier diperlukan bagi para karyawan untuk selalu siap menggunakan kesempatan karier yang ada. Karir harus dikelola melalui suatu perencanaan yang cermat. bila tidak, para karyawan akan sering tidak siap memanfaatkan berbagai kesempatan karir.

  1.   Menurut Handoko, karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang  dengan demikian karir menunjukkan perkembangan para pegawai secara individual dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi.
  2.  Menurut Daniel C. Feldam dan Hugh J. Arnold  istilah karir tidak hanya berhubungan dengan individu yang mempunyai pekerjaan yang statusnya tinggi atau yang mendapat kemajuan cepat. Istilah karir sedikit-banyak telah “didemokratisasi: – sekarang karir menunjukkan rangkaian atau urutan pekerjaan/jabatan yang dipegang oleh orang-orang selama riwayat pekerjaannya, tidak pandang tingkat pekerjaan atau tingkat organisasinya. Pejabat pimpinan mempunyai karir, demikian pula sekretaris pimpinan.
  3. Menurut Gibson dkk, karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu

 Berdasarkan  definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karir adalah  rangkaian atau urutan posisi pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama kehidupan kerja seseorang.

A.Manajemen Karir
   Adalah proses yang dilakukan oleh organisasi untuk memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para karyawannya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.

B. Manfaat Manajemen Karir :        
  • Menyelaraskan strategi dengan kebutuhan internal karyawan
  • Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan
  • Membantu di dalam keanekaragaman tenaga kerja
  • Mengurangi pergantian (low turnover)
  • Menyaring potensi karyawan
  • Mendorong pertumbuhan karyawan
  • Mengurangi penimbunan à mencegah manajer yang mementingkan diri sendiri dan departemen SDM yang menentukan segala-galanya
  • Memuaskan kebutuhan karyawan
 C.  Pengertian Perencanaan Karir (Career Planning).
  Perencanaan karir (career planning) adalah suatu proses dimana individu dapat   mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Melalui perencanaan karir (career planning) setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternative, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis.
        
     D. Elemen Utama Perencanaan Karir (Career Plannin
          perencanaan karir terdiri atas 2 (dua) elemen utama yaitu
1. Perencanaan Karir Individual (Individual Career Planning)
Perencanaan karir individual terfokus pada individu yang meliputi latihan diagnostic, dan prosedur untuk membantu individu tersebut menentukan “siapa saya” dari segi potensi dan kemampuannya.

 Perencanaan karir individual meliputi :
  •  Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi,  kebutuhan, ataupunjangka karirnya (career anchor)
  • .Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di dalam   maupun di luar organisasi
  •  Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri
  • Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi    karir
  • Perencanaan transisi karir.

2. Perencanaan Karir Organisasional (Organizational Career Planning)
Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan sejumlah aktivitas   karir dengan lebih menitikberatkan pada jenjang atau jalur karir (career path).
Tujuan program perencanaan karir organisasional adalah :
a.   Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia.
b.  Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir tradisional atau jalur karir yang baru.
c.  Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara divisi dan/atau lokasi geografis
d.     Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan
e. Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan karir vertical dan horizontal
f.-  Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan berkurangnya perputaran karyawan
g.     Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.


    E.     Tahapan Perjalanan Karir
Secara umum, tahapan perjalanan karir seseorang dapat dikelompokkan ke dalam 5 (lima) tahapan yang didasarkan pada usia, yaitu :
1.      pertumbuhan (<15 tahun)
2.      penjajakan (15-24 tahun)
3.      pemantapan (25-44 tahun)
4.      pemeliharaan (45-65 tahun)
5.      kemunduran (>66 tahun)
           
F.    Langkah- Langkah Perencanaan Karir
Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karir terdiri atas hal-hal berikut ini :
1.      Menilai Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan karir adalah bertanya atau memahami diri sendiri. Mengenali peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, konsekuensi-konsekuensi, keterampilan, bakat dan nilai berhubungan pada kesempatan karir.
2.      Menetapkan Tujuan Karir
Setelah orang dapat menilai kekuatan, kelemahan, dan setelah mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karir dapat diidentifikasi dan kemudian dibentuk.
3.      Menyiapkan Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan untuk mencapai tujuan karir.
4.      Melaksanakan Rencana- Rencana
Untuk mengimplementasika satu rencana kebanyakan diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam meningkatkan karir mereka.

    F.     Manfaat Perencanaan Karir
Dengan adanya perencanaan karir, maka perusahaan dapat :
1.        Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mnereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran karyawan.
2.         Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
3.           Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
4.          Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.
      Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pensiun, berhenti bekerja dan pengembangan.
6.            Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di luar negeri.
7.            Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8.            Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan.
9.            Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang sendiri.
10.        Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting, persiapan tersebut akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.
 
G. Metode Perencanaan Karir
Perencanaan karir dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1.      Pendidikan karir
2.      Penyediaan informasi
3.      Bimbingan karir
                                               
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
      Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perencaan karir, di mana seseorang akan mengakui dan  mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat mereka merencanakan karir, yaitu sebagai berikut :
  1. Tahap Kehidupan Karir
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang perbedaan karir mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya.
  1. Dasar Karir
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang dan pengalaman yang berbeda satu dengan yang lain.
Ada lima perbedaan motif dasar karir yang menjelaskan jalan bagi orang-orang untuk memilih dan mempersiapkan karirnya, di mana mereka menyebutnya sebagai jangkar karir (career anchors) yaitu antara lain:

       a.      Kemampuan manajerial
Tujuan karir bagi manajer adalah untuk meningkatkan kualitas dari diri sendiri, analitis dan kemampuan emosional.
      b.      Kemampuan fungsional-teknis
Digunakan para teknisi yang akan melanjutkan pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan dalam manajerial.
      c.       Keamanan
Digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk memantapkan kesadaran karir mereka.
     d.    Kreativitas
Seseorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin menciptakan atau membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka.
     e.      Otonomi dan kebebasan
Dasar karir ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari aturan-aturan organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan bekerja pada langkah mereka sendiri.




I   .    Tipe Jalur Karir
      Untuk mencapai tujuan karir selain harus melakukan perencanaan dan pengembangan karir juga perlu dibentuk jalur karir
Ada tiga tipe metode di dalam jalur karir, yaitu sebagi berikut :
1.      Jalur Karir Tradisional
Di mana kemajuan karyawan dalam organisasi adalah lurus kedepan dari satu pekerjaan khusus ke pekerjaan selanjutnya. Asumsi dari tiap pekerjaan yang terdahulu adalah inti persiapan untuk menuju tingkatan kerja yang lebih tinggi.
2.      Jalur Karir Jaringan
Di mana pada jalur karir ini merupakan suatu jaringan kerja yang vertical dan rentetan dari kesempatan-kesempatan horizontal. Jalur karir jaringan mengakui pertukaran dari pengalaman pada satu tingkat sebelum dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.
3.      Jalur Karir Dual
Jalur karir ini mengakui bahwa spesialis teknik dapat dan akan memberikan kontribusi dan keahlian mereka pada perusahaan tanpa berharap menjadi manajer.

    J.       Pengembangan Karir (Career Development)
Pengembangan karir (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Beberapa prinsip pengembangan karir adalah sebagai berikut :
1.      Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir.
2.      Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik
3.      Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan
4.      Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.   
          Pengembangan karir  dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja.
           Titik awal pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.

    K.      Manfaat Pengembangan Karir
Pada dasarnya pengembangan karir dapat bermanfaat bagi organisasi maupun karyawan.
a.       Bagi organisasi, pengembangan karir dapat :
1.      Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan
2.      Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang berkualitas
3.      Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karir.
4.      mengurangi frustasi karyawan
5.      Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi
6.      Meningkatkan nama baik organisasi.

b.   Bagi karyawan, pengembangan karir identik dengan keberhasilan, karena pengembangan karir bermanfaat untuk dapat :
1.      Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya.
2.      Menambah tantangan dalam bekerja
3.      Meningkatkan otonomi
4.      Meningkatkan tanggung jawab.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNKbS9V9-QHqarq9QCqzE3r08pnqmpyCr4vH3St1cac_fdmceA4bZoXF3G1CqaWS3eekRDRHt0bjFq9o5dJMEIqePpdWY5sUwQK8-N2VeAFABEVwr9tCgaDS2DyKgFvmBtwyiW8R-0f4Ef/s1600/accountant.jpg

"Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan"


Accounting Media – Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi manajemen (managerial accounting system) dan sistem akuntansi keuangan (financial accounting system). Kedua subsistem akuntansi tersebut berbeda tujuan, sifat masukan, dan jenis proses yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Jika akuntansi manajemen dibandingkan dengan akuntansi keuangan, ada beberapa perbedaan yang dapat diidentifikasi. Beberapa perbedaan tersebut antara lain:

  1.  Pengguna Utama
Akuntansi manajemen berfokus pada kebutuhan informasi dari pengguna internal, sedangkan akuntansi keuangan berfokus pada informasi bagi pengguna eksternal.
  2.  Pembatasan pada Masukan dan Proses
Akuntansi manajemen tidak bergantung pada prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. SEC, PCAOB, dan FASB menetapkan prosedur akuntansi yang harus diikuti untuk pelaporan keuangan. Masukan dan proses dari akuntansi keuangan harus jelas dan terbatas. Hanya kegiatan ekonomi tertentu yang memenuhi kualifikasi sebagai masukan dan prosesnya harus mengikuti metode yang diterima secara umum. Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen tidak mempunyai lembaga khusus yang mengatur format, isi, dan aturan dalam memilih masukan, proses, dan penyusunan laporan. Manajer bebas memilih informasi apa pun yang mereka inginkan, asalkan dapat dibenarkan atas dasar analisis biaya manfaat.
  3.  Jenis Informasi
Pembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan informasi keuangan yang objektif dan dapat diverifikasi. Dalam akuntansi manajemen, informasi yang dihasilkan dapat berupa informasi keuangan dan non-keuangan, serta bersifat lebih subjektif.
  4.  Orientasi Waktu
Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis. Fungsinya adalah mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi. Walaupun akuntansi manajemen juga mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian yang telah terjadi, akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi kegiatan-kegiatan di masa mendatang. Orientasi masa depan ini dibutuhkan karena akan digunakan untuk mendukung fungsi manajerial dari perencanaan dan pengambilan keputusan.
  5. Tingkat Agregasi
Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja berbagai entitas, lini produk, departemen, dan manajer. Informasi yang sangat terperinci dibutuhkan dan disediakan. Di lain pihak, akuntansi keuangan berfokus pada kinerja perusahaan secara keseluruhan dan memberikan sudut pandang yang lebih agregat.
  6.  Keluasan
Akuntansi manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industri, ilmu manajemen, dan berbagai bidang lainnya.

Untuk memudahkan memahami perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan di atas, berikut adalah ringkasan dari perbedaan-perbedaan tersebut.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
     1. Fokus internal
     2. Tidak ada aturan yang mengikat

    3.  Informasi keuangan dan non-keuangan bersifat subjekif   
     4.  Penekanan pada masa mendatang
    5.  Evaluasi dan keputusan internal didasarkan atas informasi yang sangat terperinci
     6. Sangat luas dan multidisiplin
     1.  Fokus eksternal
    2. Harus mengikuti aturan tertentu dari pihak eksternal
     3.  Informasi keuangan yang bersifat objektif

     4. Penekanan pada masa lalu (historis)
    5.  Informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan
     6.  Lebih independen